Friday, July 5, 2013

Drag Yamaha Mio Tembus 7,4 Detik

Yamaha Mio Solo Tembus 7,4 Detik


Yamaha MIO Solo: TEMBUS 287 CC,BEST-TIME 7,4 DETIK (201 M)Kejutan spesial dihadirkan tim Harmony Monster Skutik Solo yang dimotori Bambang Pamungkas selaku manajer tim dan baru berkiprah pada Juni 2010. Namun, seiring perkembangan signifikan dari riset yang dilakukan, maka hingga saat ini sudah terkumpul lebih dari 15 piala  dalam kategori Matik FFA (Free For All) s/d 400 cc.
Alhasil, menjadi ancaman serius pemain-pemain lawas yang berkiprah lebih dulu. Langkah bore-up dipastikan menjadi proritas utama pemain dragbike matik. Seperti juga pasukan ini. “Kapasitas mesin menjadi 287,2 cc setelah piston diganti menjadi diameter 66 mm dan strokenya 84 mm, “terang Ismail selaku mekanik yang pede dengan sasis Titan TDR, berbasecamp di Kleben 01/08 Gedongan, Colomadu, Karanganyar dan siap dikontak di HP : 08121515626.  

Bagaimanapun juga, upgrade silinder berlaku wajib ketika bermain di matik FFA s/d 400 cc. Tinggal selanjutnya langkah menyesuaikan arus bahan bakar. Utamanya camshaft yang menjadi part penting ketika berbicara kinerja mesin 4 tak. “Durasi berada pada 280 derajat dimana angkatan lift mampu bekerja hingga 9,6 mm, “ujar Ismail yang mengaplikasi pully milik Yamaha Fino dan roller seberat 12 gram.

Patut dicatat, sehubungan klep diadopsi milik Toyota Camry yang konstruksinya lebih kuat dan payung lebih lebar hingga valve-in mampu berada di 34 mm dan exnya 30 mm. “Karakter noken-as lebih fokus di RPM menengah hingga atas. Alhasil, harus lebih berani menggantung RPM mesin saat momen start, “tukas Stephanus Nawis, dragster asal Semarang yang dipercaya menunggangi dan memiliki best-time 7,4 detik untuk lintasan 201 meter.

Cerita selanjutnya, sehubungan pengapian lebih bertaji dengan sistem total-loss dibarengi dengan penggunaan magnet standar. “CDInya pakai kepunyaan FINO. Lebih bandel dibanding bawaan asli, “tambah Ismail yang menggunakan ban depan IRC 45/90-17 dan belakang Comet 60/80-17 dibarengi velg Machimiura masing-masing depan dan belakang selebar 120 dan 140. | ogy

KARBU OPTIMAL KEIHIN PWK 33

Efek dari pembesaran silinder atau ruang bakar seperti yang tersebut diatas, tentu saja berpengaruh pada perangkat karburator sebagai pensuplai bahan bakar dan udara. Bertahan dengan bawaan asli dipastikan tidak akan optimal. Logika sederhananya, tubuh yang besar membutuhkan makanan yang lebih banyak. Setelah melalui berbagai langkah test-case, maka perfoma karbu efektif di PWK 33 mm.

“Berdasar spek kompresi, camshaft dan pengapian, maka PWK 33 sudah mentok untuk menu lintasan 201 meter. Pernah ukurannya diperbesar, justru power di putaran bawah ngempos dan sebaliknya dengan ukuran yang lebih kecil, oke di RPM bawah namun melempem di top speed, “beber Ismail yang pede dengan perbandingan kompresi 13,2 : 1 dan magnet standar dengan sistem pengapian  total-loss dan CDI by Yamaha Fino (Thailand). | ogy

SPEK KOREKAN  KARBURATOR : Keihin PWK 33, MAIN JET : 135, PILOT JET : 48, PISTON : Hi-Speed (66 mm), KLEP : Toyota Camry (34/30 mm), RASIO : 17-39, V BELT : TDR, CDI : Fino, KOIL : 4 SS, KNALPOT : TDR.

0 komentar:

Post a Comment