Friday, September 27, 2013

Yamaha F1Z-R: INTAKE RACING IRIT BENSIN

   Banyak anggapan, pemakaian intake manifold racing di motor harian membuat bensin menjadi boros. Katanya, komponenkompetisi hanya cocok untuk  tunggangan balap. Padahal, justru dengan memakai leher angsa kompetisi pada kendaraan sehari-hari, bahan bakar jadi lebih irit. Tarikan jadi lebih spontan.

EFISIENSI VOLUMETRIC
Logikanya: karena jarak intake pendek, daya isap ruang bakar jadi kian besar. Otomatis, pasokan bahan bensin jadi banyak dan maksimal. Karena itu, tidak ada sisa bensin yang menempel di dinding intake. Jadi, ukuran spuyer standar bisa di turunkan 1-2 step. Alhasil, bensin yang dikeluarkan lebih sedikit dan efisien.
Hubungan terhadap power mesin, berpengaruh pada efisiensi pengisian dan volume bahan bakar (volumetric) ke ruang silinder. Makin cepat bahan bakar masuk ke silinder, tenaga yang tercipta di ruang bakar makin responsif.


Jadi, sektor itu yang sering dituduh sebagi biang keladi keoknya bebek Yamaha F1Z-R. Alasannya, motor menganut dapur pacu tidur dengan saluran pemasukan yang lebih panjang dibanding bebek Suzuki. Tak heran bila para mekanik balap Yamaha mengakalinya pakai intake manifold lebih pendek. 
Sobat-sabit Force 1 mania pun bisa praktik sendiri di bebek kesayangannya. Kebetulan leher angsa kompetisi dijual di pasaran. Salah satunya, ngetop disebut itake 'kodok' (gambar 1). Bentuknya mirip kodok.


Lepaskan karburator, copot intake manifold standar. Sebaiknya mesin diturunkan dulu dengan melepas tiga baut pegangan pada sasis. Kelar melepas leher angsa yang asli, pasang adaptor intake kompetisi (gambar 2) dan pasang baut pengencangnya (gambar 3). Posisikan reed valve pada adaptor tadi (gambar 4). Ingat, selingi paking antara adaptor dan intake. Kemudian, pasang intake manifoldnya dan kencangkan pakai kunci 10 mm (gambar 5).
 Setelah beres, tinggal pasang karburator dan mesinnya seperti sedia kala. Setting kembali karburator sesuai permintaan mesin. Sebelumnya, hidupkan dulu mesin dengan tetap pakai ukuran spuyer standar (130/17,5). Bila pasokan bensin terlalu basah (bisa dilihat dari busi), turunkan ukuran main-jetnya 1-2 step. Selamat mencoba..!

0 komentar:

Post a Comment